LangkahKita.id – Selasa, 25/06/2024, 09:00 WIB
Lhokseumawe, Aceh – Suasana pesta pernikahan di Kota Lhokseumawe semakin memanas dengan kehadiran Gandang Tasa dari Sumatra Barat yang memukau semua tamu undangan. Pernikahan antara gadis Minang dan pria asal Aceh ini tidak hanya menjadi peristiwa keluarga, tetapi juga kesempatan untuk merayakan keberagaman budaya Indonesia.
Gandang Tasa, sebuah alat musik tradisional khas dari Minangkabau, Sumatra Barat, menambahkan nuansa yang khas dan meriah dalam acara yang berlangsung di salah satu gedung terkenal di kota ini. Gandang Tasa ini juga langsung dimainkan oleh para remaja asal Sumatra Barat. Alunan musik yang menggema dari gendang besar dan tasa (gong) memberi kesan sakral namun juga meriah, mengiringi setiap langkah dalam prosesi pernikahan.
Salah seorang tamu undangan, Rina Fitriani, mengungkapkan kekagumannya terhadap penampilan Gandang Tasa. “Saya sangat terkesan dengan musik Gandang Tasa yang dimainkan selama acara. Suaranya menggetarkan hati dan membuat suasana menjadi begitu istimewa. Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya,” katanya dengan senyum.
Ahmad Rahman, seorang tamu dari Aceh, juga menyatakan apresiasinya terhadap budaya Minang yang disajikan dalam acara tersebut. “Saya datang dari Aceh untuk menghadiri pernikahan teman saya, dan saya tidak menyangka akan melihat pertunjukan Gandang Tasa langsung di sini. Musiknya begitu indah dan menggugah semangat, menambah keistimewaan dari acara ini,” ujarnya dengan antusias.
Pertunjukan Gandang Tasa tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga sebagai medium untuk mempererat ikatan antara dua budaya yang berbeda. Pernikahan ini tidak hanya melibatkan kedua keluarga, tetapi juga masyarakat sekitar yang hadir untuk menyaksikan dan turut merayakan momen bersejarah ini.
Dalam suasana yang penuh haru dan kegembiraan, Gandang Tasa mampu menghadirkan nuansa yang tak terlupakan bagi semua yang hadir. Dari musiknya yang menggelegar hingga penghayatan budaya yang mendalam, penampilan ini menjadi titik puncak dari perayaan kebersamaan dan keragaman budaya di Indonesia.
Dengan demikian, Gandang Tasa dari Sumatra Barat telah berhasil menghiasi pernikahan gadis Minang dan pria Aceh di Lhokseumawe dengan keindahan dan kekayaan budaya yang tak ternilai. Acara ini tidak hanya menjadi peristiwa pribadi, tetapi juga simbol kebersamaan dan toleransi antarbudaya yang patut dirayakan dalam panorama kehidupan masyarakat Indonesia yang multikultural.
Penulis: Melisa Ariani