Langkahkita.id_ Kamis, 09/05/2024 ,08.08 WIB
Desa Beunot, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, menjadi sorotan akhir-akhir ini karena lonjakan harga biji kakao kering yang signifikan. Harga biji kakao kering di desa ini melonjak drastis dari harga biasanya, sekitar 30.000 per kilogram, menjadi mencapai 100.000 per kilogram.
Muddin, seorang toke yang telah berpengalaman selama hampir 5 tahun dalam membeli biji kakao kering di Desa Beunot, mengatakan bahwa belakangan ini banyak warga yang berdatangan untuk menjual biji kakao kering. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga biji kakao kering yang sedang terjadi, sehingga menarik minat para petani kakao untuk menjual hasil panen mereka.
Sementara itu, seorang petani biji kakao kering mengatakan bahwa dirinya kecewa karena jumlah biji kakao yang dimilikinya sedikit saat harga biji kakao kering naik.
“Saya seneng karena harga biji kakao mahal, tapi saya juga kecewa karena biji kakao yang saya punya sedikit.” Ujar Misra.
Kenaikan harga biji kakao kering ini dipengaruhi oleh peningkatan permintaan dari industri olahan kakao dalam negeri. Permintaan yang semakin tinggi terhadap biji kakao kering membuat pasokan biji kakao di pasar lokal menjadi semakin langka, sehingga harga biji kakao kering naik secara signifikan.
Dampak dari kenaikan harga biji kakao kering ini akan terasa bagi para petani kakao di Desa Beunot. Mereka diharapkan untuk dapat memanfaatkan situasi ini dengan baik untuk meningkatkan hasil produksi dan memperbaiki kualitas biji kakao kering yang dihasilkan, sehingga dapat memperoleh keuntungan maksimal dari penjualan biji kakao kering mereka.
Penulis: Amy Humaira